Kamis, 19 Juni 2014

pembuatan pupuk bokashi


  • Pupuk organik merupakan bahan makanan utama untuk tanaman. Selain itu, apabila di tanah kandungan bahan organiknya tinggi, maka struktur tanah akan menjadi lebih baik (gembur) sehingga perakaran tanaman bisa lebih bagus. Dan bahan organik terdapat pada bahan-bahan dari alam yang mudah terurai, seperti daun-daunan, buah beserta kulitnya, jerami ataupun dari kotoran hewan. Agar hasil bahan organik mudah terurai dan diserap tanaman serta untuk menekan gulma, maka bahan2 tersebut perlu untuk difermentasi terlebih dahulu atau dibuat bokashi. Adapun bahan dan cara pembuatannya adalah sebagai berikut: Bahan: 1 jerami/ kotoran hewan/ arang sekam (±1 ton) 2. Dedak/bekatul 12 kg 3. Tetes tebu 5 liter 4. Air 5. EM4 1 liter Alat: 1. Plastik/terpal 2. Gembor 3. Bak/ kaleng 4. Cangkul/sekop Cara pembuatan: 1. Siapkan alat dan bahan 2. Campurkan air, tetes dan EM4 3. Aduk kotoran hewan dan dedak sambil disiram dengan larutan EM4 4. apabila campuran digenggam air tidak menetes dan tidak pecah ketika di tangan dibuka berarti campuran bahan dan larutan sudah pas 5. Tutup dengan plastik atau terpal 6. Aduk tiap pagi dan sore hari pada 5 hari pertama 7. Setelah 15 hari, apabila bokashi terlihat lebih gembur dan berbau harum berarti bokashi sudah jadi dan siap untuk diaplikasikan

Jumat, 16 Mei 2014

POSLUHDES

Untuk mempermudah akses informasi dan teknologi pertanian di Desa Genjor telah dibentuk POSLUHDES yaitu pos penyuluhan desa sejak tahun 2011, yang berlokasi di rumah ketua Gapoktan Podo Yoso Desa Genjor. Tampak petugas petugas penyuluh pertanian Luluk ardiana di dampingi Ketua Gapoktan Edi nurwanto serta salah satu pengurus Gapoktan. Semoga dengan adanya POSLUHDES Desa Genjor para petani lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan teknologi pertanian.

Pembinaan Lomba KIM Berbasis IT

Kelompok KIM GENJOR JAYA dari Kecamatan Sugihwaras yang diwakili oleh Luluk ardiana, Syaiful irmawan, Umar alatas, Yono dan Linut sedang mengikuti pembekalan pembuatan blog dalam rangka lomba KIM. Kegiatan tersebut di laksanakan pada Hari Rabu tanggal 14 Mei 2014 bertempat di Kantor Kecamatan Dander yang di ikuti oleh enam kecamatan yaitu Kecamatan Sekar, Kecamatan Gondang, Kecamatan Bubulan, Kecamatan Temayang, Kecamatan Sugihwaras,Kecamatan Dander. Namun dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sekar dan Kecamatan Gondang tidak hadir.
Thrip merupakan salah satu hama yang menjadi momok bagi petani cabai di desa genjor, sebab hama ini dapat menyebabkan kerugian 60-70 %. Gejala serangannya adalah daun menjadi keriting dan menguning akibat virus yang menjadi vektornya. Jika sudah demikian, maka tanaman menjadi kerdil dan sulit untuk dipulihkan. Untuk tindakan pencegahan dan pengendalian pada fase awal serangan dapat digunakan pestisida nabati dengan daun sirsat sebagai bahan utamanya. Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut: 1. 75 lembar daun sirsat ditumbuk halus 2. Rendam ke dalam 5 liter air dan 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalaman 3. Saring dengan menggunakan kain halus 4. Untuk pengaplikasiannya setiap 1 liter larutan di encerkan dengan 10 liter air Daun sirsat mempunyai bahan aktif annonin dan resin. Cara ini selain mudah dan murah juga lebih ramah lingkungan